HELLO

Panglima TNI Minta Penertiban Sejumlah Rumah Dinas Tidak Gaduh

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta penertiban sejumlah rumah dinas purnawirawan atau rumah jabatan keluarga besar TNI, tidak menimbulkan kegaduhan di muka publik.

Pernyataan Gatot tersebut menyoroti sejumlah penertiban rumah dinas yang berujung gaduh dan memunculkan sikap antipati kepada TNI.

Menurut Gatot, pendekatan di lapangan terhadap penertiban perumahan keluarga purnawirawan masih kurang komunikatif, kurang menyentuh dan kurang mengedepankan sikap kekeluargaan.

Keadaan ini sehingga tak jarang dalam setiap penertiban penghuni rumah dinas bagi purnawirawan selalu berujung penolakan bahkan bentrokan.

“Penolakan secara nyata ujung-ujungnya pasti citra TNI yang dipertaruhkan, karena dianggap tidak mampu menangani persoalan internal,” kata Gatot melalui keterangan pers, Kamis (8/9/2016).

Gatot pun mengajak semua pihak duduk bersama mencari penyelesaian masalah rumah dinas yang bisa memenuhi kepentingan antara TNI aktif dan purnawirawan.

Jenderal TNI bintang empat ini mengingatkan, jangan ada pepatah yang berlaku di keluarga besar TNI, habis manis sepah dibuang, lantaran TNI aktif menutup mata dan telinga terhadap persoalan para purnawirawan.

“Saya tidak ingin kita dianggap dibutakan dengan masalah seperti ini. Carikan jalan keluar yang tepat, adil dan beradab,” ucap Gatot.

Tersingkir di Babak Pertama, Ini Kata Anthony Ginting

Anthony Sinisuka Ginting harus mengakui keunggulan wakil China, Zhao Jun Peng, di babak pertama Indonesian Masters 2016. Ia kalah dua game langsung dengan 18-21 dan 20-22.

Sejak game pertama dimulai, Anthony terus berada di bawah dominasi Zhao. Ia tertinggal jauh 5-1, 7-13 dan 9-16. Anthony sempat mengejar menjadi 18 sama, namun sayang akhirnya tetap kalah 18-21.

Masuk di game kedua, Anthony berusaha membuka peluang dengan unggul tipis 9-7. Tapi Zhao lagi-lagi menyusul dan membalikkan angka, menjadi unggul 14-9. Unggulan sembilan Indonesia tersebut akhirnya kalah setelah mencoba menyusul lawan.

"Saya banyak mati sendiri. Itu yang bikin poin yang terbuang. Di game pertama dan kedua saya sempat ketinggalan jauh, terus hampir nyamain. Mungkin kalau dari awal bisa dijaga ketat poinnya, mungkin bisa," kata Anthony.

"Yang paling berpengaruh kali ini, itu anginnya. Beberapa kali saya siap buat jumping smash, terus bolanya goyang, saya jadi ragu-ragu. Lawan sebenarnya tidak terlalu istimewa, hanya ia jarang mati sendiri. Dia cuma menunggu kesalahan saya aja," ujar Anthony lagi.

Terhenti di babak pertama diakui Anthony masih jauh dari targetnya di Balikpapan ini. Sebelumnya Anthony mematok target tembus babak final.

"Saya bersyukur bisa dikasih kesempatan bisa cari kesempatan cari pengalaman di sini. Walaupun hasil ini tidak sesuai target awal saya. Di awal saya ingin bisa melampaui hasil tahun lalu. Tahun lalu saya kalah di semifinal. Berarti kan paling nggak saya bisa ke final," ujarnya.

Selepas Indonesian Masters 2016, Anthony akan langsung bersiap untuk pertandingannya di PON XIX/2016 Jawa Barat

BHS. Indonesia

Saat pelajaran bahasa indonesia kami semua diberi ulangan secara lisan tentang majas pertentangan seperti paradoks,antitesis beserta contohnya. dan yang terakhir adalah tentang majas sindiran seperti ironi,sinisme dan sarkasme.

PKN

Hari ini kami hanya melakukan sesi tanya jawab tentang pentingnya pancasila bagi negara indonesia

KKPI

Pada pelajaran ini saya hanya mengerjakan soal yang diberikan oleh guru kkpi yang soalnya nanti akan menjadi soal ulangan kami.

Data dan Fakta Menarik MotoGP San Marino 2016 di Sirkuit Misano

Jelang penyelenggaraan Seri 13 Kejuaraan Dunia Balap GP Motor 2016, yakni GP San Marino di Sirkuit Misano, Minggu (11/9). Berikut data dan fakta menarik dari kelas bergengsi yang dirangkum dalam sejumlah angka seperti disarikan dari situs resmi MotoGP.

1 – Tahukah Anda kalau kemenangan Dani Pedrosa (Repsol Honda) pada MotoGP San Marino 2010, merupakan kemenangan terakhir yang pernah dicatat oleh pembalap yang mengawali lomba dari posisi pertama (pole) di Sirkuit Misano.

2 – Sepanjang sejarah kelas bergengsi di Kejuaraan Dunia Balap GP Motor yang berlangsung di Sirkuit Misano, Suzuki baru meraih dua kali finis podium. Dan keduanya hadir pada satu edisi, musim 2007. Yaitu saat Chris Vermeulen finis kedua dan John Hopkins ketiga. Tahukah Anda, ternyata ini merupakan terakhir kalinya Suzuki menempatkan dua pembalapnya di posisi finis podium dalam sebuah seri kelas bergengsi hingga saat ini.

3 – Perlu diketahui pula kalau sejak kelas MotoGP kembali ke Sirkuit Misano mulai 2007, Ducati baru mengemas tiga podium balapan. Yakni saat Casey Stoner menjuarainya pada 2007, lalu finis podium ketiga oleh Toni Elias (2008) dan terakhir dipersembahkan Valentino Rossi via finis podium kedua musim 2012.

4 – Pembalap tersukses pada GP San Marino di Sirkuit Misano sejak kembali digelar mulai 2007 ialah Jorge Lorenzo (Yamaha) dan Marc Marquez, dengan masing-masing mengkoleksi empat kemenangan. Lorenzo menorehkan tiga kemenangan pada kelas bergengsi di sana, plus satu di kelas 250cc. Sedang Marquez mengemas satu kemenangan pada kelas utama plus dua dari kelas Moto2 dan satu lagi di kelas 125cc.

6 – Yamaha menjadi pabrikan paling sukses di kelas MotoGP San Marino yang berlangsung di Sirkuit Misano sejak kembali jadi tuan rumah mulai 2007 dengan enam kemenangan. Honda baru mengemas dua podium teratas dan Ducati kebagian satu victory.

10 – Dalam periode 1980-1993, Sirkuit Misano total telah menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Balap GP Motor selama 10 kali.

19 – Sebelum 2016, Kejuaraan Dunia Balap GP Motor yang bertajuk GP San Marino telah berlangsung sebanyak 19 kali, yang mana edisi perdana berlangsung pada 1981 di Sirkuit Imola. Tiga sirkuit berbeda telah kebagian jadi tuan rumah GP San Marino. Imola dapat jatah dua kali (1981 dan 1983). Mugello kebagian empat kali (1982, 84, 91 dan 93). Dan lomba di Misano sudah 12 kali (1985, 86, 87, dan mulai 2007-2015).

20 – Ini akan menjadi edisi ke-20 Sirkuit Misano, yang telah berganti nama dengan Misano World Circuit Marco Simoncelli, menyelenggarakan Kejuaraan Dunia Balap GP Motor.

1980 – Gelaran perdana Kejuaaan Dunia Balap GP Motor di Sirkuit Misano berlangsung pada 1980. Saat itu, lomba kelas 500cc menempuh 40 putaran dengan panjang lintasan 3,448 km dan arah berlawanan jarum jam. Pemenangnya ialah Kenny Roberts.

1993 – Sirkuit Misano sempat berhenti menjadi penyelenggara Kejuaraan Dunia Balap GP Motor setelah 13 tahun beruntun, usai terjadinya insiden kecelakaan fatal yang menyebabkan karier Wayne Rainey berakhir pada 1993.

2007 – Ketika kembali menjadi tuan rumah penyelenggara Kejuaraan Dunia Balap GP Motor pada 2007, total panjang lintasan Sirkuit Misano direvisi menjadi 4,18 kilometer dengan lomba menempuh searah jarum jam, berbeda dari sebelumnya yang berlawanan arah jarum jam.

2010 – Kemenangan Marc Marquez pada kelas bergengsi pada GP San Marino di Sirkuit Misano musim lalu (2016) adalah kemenangan pertama Honda di sana sejak terakhir kalinya dicatat pada 2010 melalui Dani Pedrosa.

2015 – Tahukah Anda bahwa podium kelas bergengsi pada MotoGP San Marino musim lalu (2015) yang diisi oleh Marc Marquez (1), Bradley Smith (2) dan Scott Redding (3), adalah untuk pertama kalinya posisi finis podium kelas MotoGP diisi oleh tiga pembalap yang semuanya merupakan jebolan kelas Moto2.